Partai Gerindra baru akan berbicara pencalonan presiden setelah tahun 2023. Termasuk di dalamnya soal mencari pendamping calon yang diusung untuk menjadi calon wakil presiden.
Demikian ditegaskan Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menjawab pertanyaan wartawan di Kompleks Parlemen DPR, Jakarta, Rabu (9/6).
Legislator Dapil Tangerang Raya itu beralasan pembahasa mengenai Pilpres baru akan dilakukan 2023 lantaran saat ini masih berfokus menangani pandemi Covid-19.
"Gerindra baru akan bicara kepada tahapan-tahapan itu setelah 2023," ujar Dasco.
Ihwal wacana untuk memasangkan kembali Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo sebagai capres dan cawapres 2024 mengulang duet MegaPro yang pernah terjadi pada Pilpres 2009
Dasco menegaskan hal itu boleh-boleh saja karena masih sebatas wacana.
"Kalau wacana boleh-boleh saja. Tapi ini jangan setiap kemudian persahabatan sudah lama kemudian dibuat penafsiran-penafsiran yang katakanlah yang nanti membuat suasana tidak kondusif," demikian Sufmi Dasco Ahmad.
Diketahui, internal Gerindra kompak mengusung Ketua Umum Prabowo Subianto untuk Pilpres 2024. Hingga saat ini Gerindra masih menunggu jawaban apakah Prabowo bersedia atau tidak. Seiring keakraban Mega dan Prabowo, usul menduetkan pun berdatangan dari berbagai pihak.